Sabtu, 11 Juni 2016

SMK Negeri 14 Jakarta

01.20
            Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 14 Jakarta dulu bernama Sekolah Menengah Ekonomi Atas(SMEA) Negeri 11 Jakarta dengan izin berdiri berdasarkan SK Mendikbud Nomor:  97/ UKKU.3/1969 tertanggal 2 Juni 1969. SMEA Negeri 11 secara resmi berdiri dan memiliki gedung sendiri pada tanggal 15 Juni 1976 dengan SK status sekolah: DW/4491/II/1976, No. Statistik sekolah: 341016008116 dan No. Pokok Sekolah Nasional: 20100158. Perubahan nama SMEA Negeri 11 menjadi SMK Negeri 14 Jakarta (kelompok bisnis dan manajemen) berdasarkan SK Mendikbud no. :0036/0/1997 tertanggal 7 Maret 1997. Selanjutnya nama kelompok bisnis dan manajemen berubah menjadi bidang keahlian bisnis dan manajemen pada tahun 1999[1][1].
SMK 14 Jakarta merupakan sekolah kejuruan yang berada di Jakarta Pusat. Sekolah yang berlokasi di jalan percetakan Negara II A, Jakarta pusat ini merupakan sekolah yang pernah menyandang standar RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional). Sekarang, standar tersebut sudah tidak digunakan lagi di Indonesia.
Terdapat tiga jurusan yang ada di sekolah tersebut, yaitu akuntansi, administrasi perkantoran dan pemasaran. Semua jurusan tersebut berakreditasi A. Sehingga, SMK 14 Jakarta terakreditasi A. Letaknya yang strategis menjadi  keuntungan tersendiri bagi sekolah negeri ini. SMK Negeri 14 Jakarta berada di tengah-tengah perumahan warga ( warga Johar Baru) namun tidak jauh dari jalan raya. Letak tersebut menjadikan SMK 14 Jakarta memiliki kondisi lingkungan yang kondusif (jauh dari keributan kendaraan) dan hal ini cocok untuk mendukung proses belajar mengajar disana.
Keunggulan secara geografis tersebut menjadi salah satu alasan saya memilih SMK Negeri 14 Jakarta sebagai sekolah saya. Alasan utama karena saya ingin memasuki jurusan akuntansi di SMK. Ketertarikan akan dunia keuangan membuat saya memilih jurusan akuntansi. Jurusan akuntansi SMK 14 Jakarta merupakan salah satu jurusan akuntansi terbaik di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Pusat.
SMK Negeri 14 Jakarta menjadi salah satu sekolah unggulan di Jakarta bidang keahlian bisnis dan manajemen. Sebagai green school Jakarta Pusat dan bersertifikat ISO 9001: 2000 menjadikan SMK Negeri 14 Jakarta sebagai sekolah percontohan di Jakarta Pusat.
Berdasarkan hal itu, kuatlah tekad saya untuk memilih SMK Negeri 14 Jakarta sebagai sekolah yang saya pilih. Publikasi yang dilakukan oleh SMKN 14 Jakarta menjadikan masyarakat dapat mengenal sekolah tersebut dengan baik. Sehingga, masyarakat sekitar tidak perlu kebingungan dan mempertanyakan tentang integritas dan prestasi sekolah tersebut. SMK 14 Jakarta juga telah banyak relasi dengan dunia usaha dan dunia industri untuk penyaluran lulusan mereka. Banyak dari fresh graduate SMK 14 Jakarta yang terserap oleh duni kerja, baik oleh perusahaan regional maupun multinasional. Oleh sebab itu, lebih dari 60% lulusan SMK Negeri 14 Jakarta sudah bekerja setiap tahunnya. Bahkan sisanya, banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Beberapa contoh dari perusahaan relasi SMK Negeri 14 Jakarta adalah PT Astra Honda Motor, PT Indomarco, Perusahan akuntan publik, Wardah cosmetic, Unilever, Indofood dan masih banyak lagi. Telah banyak prestasi yang diraih oleh siswa-siswi SMK Negeri 14 Jakarta baik di tingkat kota maupun nasional. Beberapa contohnya adalah juara II Olimpiade Matematika  SMK tingkat provinsi DKI Jakarta (2015), juara II Olimpiade Akuntansi SMK tingkat nasional (2016), juara I Lomba Keterampilan Siswa (LKS) bidang Administrasi Perkantoran tingkat nasional (2015).
Pada tahun 2015, SMK Negeri 14 Jakarta meraih penghargaan sebagai sekolah berintegritas dalam penyelenggaraan Ujian Nasional (UN). Penghargaan yang diberikan secara langsung oleh Anies Baswedan (Mendikbud) sebagai apresiasi terhadap sekolah yang mempunyai ratat-rata UN 9 dan jujur dalam pelaksanaanya. Penghargaan ini diberikan kepada 503 sekolah yang ada di Indonesia, pada jenjang SMP & SMA/SMK sederajat.











[1][1] http://smkn14-jakarta.net/sejarah/ (diakses pada 29 Maret 2016 pukul 17.00 WIB)

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ilmu Pendidikan

00.54
Hallo sobat MP, apa kabar? Pastinya luar biasa kan? Sudah tau mengenai hasil pemilihan mapres FIP 2016? Atau jangan-jangan kawan-kawan gak tau kalau ada pemilihan mapres FIP? Emm...tapi, kayanya engga deh. Kawan-kawan MP kan orang yang antusias tentang hal seperti mapres. So, disini akan diulas mengenai pemilihan mapres FIP 2016.
 Untuk kawan-kawan yang belum tau atau yang udah tau. Kali ini akan dibahas mengenai keseruan pemilihan mapris FIP UNJ 2016. Mulai dari yang ada di atas panggung sampai yang ada di Behind the scene. Tanpa banyak basi lagi, check it out...!
 Kemarin, tepatnya pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2016 telah dilaksanakan pemilihan Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ilmu Pedidikan Universitas Negeri Jakarta atau disingkat Mapres FIP UNJ adalah ajang pemilihan mahasiswa beprestasi di tingkat fakultas. Setiap program studi di lingkungan FIP UNJ mengirimkan perwakilan mahasiswa beprestasi utama.
Terdapat 8 perwakilan peserta yang mengikuti pemilihan mawapres FIP. Para peserta tersebut adalah Palupi Mutiasih (PGSD-2013), Maryam Qonita (Psikologi-2013), Dinda Jayanti (PLS-2013) , Mutiara Annisa Z (PLB-2013), Rizka Safitri (PGPAUD-2013) , Asri Rima (MP-2013), Audia Purnama P (BK-2013) dan Reyna Rizky A (TP-2013). Para peserta tersebut merupakan para pemenang mapres di tingkat prodi, yang telah dilakukan sebelumnaya.
Ternyata, kakak-kakak hebat ini mengalami masa pembinaan sebelum pemilihan mawapres fakultas. Pembinaan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan public speaking dan pembahasan mosi bahasa Inggris. Tahun ini para peserta pemilihan mapres FIP adalah mahasiswi tahun 2013. Sehingga, banyak hadirin yang mengatakan bahwa ini bukanlah pemilihan mahasiswa berprestasi FIP. Namun, pemilihan mahasiswi berprestasi FIP. Mahasiswi? Ya, tentu karena semua peserta tahun ini adalah wanita.
Menurut pengakuan salah satu wanita tangguh itu, Asri Rima (Mapres MP 2016) bahwa dirinya dan beberapa peserta yang lain tidak merasa seperti dalam kompetisi “Kemaren berasa kaya gak kompetisi sih. Lebih kaya belajar bareng sama peserta lainnya”.
Ka Rima menjelaskan bahwa pemilihan mawapres bukan hanya sebuah kompetisi. Namun, ajang untuk saling belajar antar peserta. Begitu banyak ilmu baru yang didapat para peserta selama masa pembinaan. Terutama selama perjalanan menuju pemilihan mapres FIP. Proses seleksi Mapres FIP UNJ berdasarkan pencapaian prestasi tinggi, baik kurikuler maupun kokurikuler/ekstrakurikuler, mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, yang diterapkan dalam presentasi Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan “question & answer” dalam bahasa Inggris. Pemenang pemilihan Mapres FIP tersebut nantinya akan mewakili FIP UNJ di ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas.
Ketika menunggu pengumuman pemenang mapres FIP 2016. Ka Retno ( BK 2012, Mapres utama FIP 2015) memberikan kesan dan pesan mengenai pemilihan mapres. Kesan dan pesan tersebut disampaikan teruntuk para hadirin yang hadir. Ia mengatakan bahwa mapres bukanlah satu-satunya ajang untuk menjadi mahasiswa berprestasi. Namun, mapres merupakan salah satu ajang untuk menjadi mahasiswa berprestasi. ia juga menyampaikan bahwa mapres merupakan ajang untuk mengeksplor diri mahasiswa. Sejauh mana seorang mahasiswa mampu bermanfaat bagi orang lain dan khususnya dirinya sendiri.
Kejadian menarik pun terjadi ketika ka Retno menyampaikan pertanyaan kepada para peserta “disini siapa sebenarnya yang gak mau mengikuti pemilihan mawapres?”
Tiba-tiba dengan cepatnya, perwakilan mapres TP (Reyna Rizky) mengangkat tangan dan mengatakan “saya ka!!!”
Reyna pun diminta oleh ka Retno untuk menjelaskan alasannya di depan para hadirin. “Saya sebenarnya tidak mau mengikuti mawapres, saya merasa belum mampu mengikuti ajang ini. karena, masih ada teman saya yang lebih pantas untuk mengikuti ajang ini daripada diri saya” kata Reyna. 
Ia pun menjelaskan kronologis terpilihnya dia sebagai mawapres TP.  Awalnya saya merasa terpaksa, karena saya belum mempersiapkan apa-apa. Saya belum mempersiapkan KTI. Saya diberi tau oleh dosen  bahwa saya yang mewakili TP di pemilihan Mapres FIP, H-1 sebelum pengumpulan berkas. ketika mendengar adanya presentasi bahasa Inggris, hal itu membuat saya merasa semakin tidak mampu”.
meskipun saya merasa tidak mampu, tapi saya yakin bahwa Allah lah yang akan memampukan saya. Karena ini semua bukanlah amanah dari teman-teman ataupun dosen. Ini merupakan amanah dari Allah. Jadi, saya harus yakin bahwa Allah akan memampukan saya.
Hal senada pun disampaikan oleh ka Rima “saya kan satu-satunya yang ikut seleksi mawapres MP. Jadi agak merasa senasib juga. Tapi karena ini amanah. Saya berjuang maksimal. Saya bahkan rela naik motor sendiri ke Sukabumi demi KTI saya. Saya lakukan hal itu sebagai bentuk perjuangan saya”.
Meskipun ada beberpa peserta yang awalnya merasa terpaksa mengikuti mapres. Hal tersebut bukanlah alasan mereka untuk tidak berjuang. Mereka menganggap semua yang terjadi merupakan kehendak Tuhan YME. Sehingga, mereka harus yakin bahwa mereka mampu melakukannya. Terpilihnya mereka sebagai mapres merupakan bukti bahwa mereka adalah orang yang mampu menjalankannya.
Final Mapres FIP UNJ yang dilaksanakan di Aula Daksinapati lt. 1 memutuskan beberapa nama berikut sebagai juara. Pemenang Mapres FIP UNJ ini diumumkan pada hari itu juga, yaitu tanggal 24 Maret 2016, oleh Ketua dewan juri. Pemenang mawapres FIP UNJ 2016 adalah sebagai berikut:
Juara I   : Palupi Mutiasih (Prodi PGSD)
Juara II  : Maryam Qonita (Prodi Psikologi)
Juara III : Audia Purnama P. (Prodi BK)
Juara Favorit :  Dinda Jayanti (Prodi PLS)
Supporter Terbaik : Prodi TP
saya merasa kurang dalam presentasi mosi bahasa Inggris. KTI saya juga dikritisi ke arah ranah ekonomi. Soalnya pembahasannya tentang pengembangan koperasi. Saya kalah banget di bagian mosi inggris” kata ka Rima. Alasan yang ia sampaikan ketika ditanya mengenai hasil pemilihan mapres FIP.
Sebelum diakhiri tulisan ini, penulis ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk ka Asri Rima (MP 2013) yang menjadi perwakilan MP diajang pemilihan mapres FIP UNJ 2016. Perjuangan yang tidak mudah telah ia lewati demi mengharumkan nama prodi Manajemen Pendidikan di tingkat fakultas. Tentu, hal ini patut mendapat apresiasi tinggi. Terima kasih ka Rima atas perjuangan luar biasa karena telah mengharumkan nama Manajemen Pendidikan. Meskipun ka Rima belum berhasil menjadi mapres utama FIP 2016, namun kakak telah berhasil menjadi pemenang utama bagi kami semua. MP! GO MP, MP! GO MP, GO MP GO!!!.

Anak dan Pendidikannya

00.46
Essay ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Dalam Pendidikan (2016)
Fakultas Ilmu Pendidikan
UNJ. 
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting bagi pembangunan bangsa. Hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembangunan nasional mereka. Sumber daya manusia bermutu yang merupakan produk pendidikan adalah kunci keberhasilan pembangunan suatu negara. Pembangunan pendidikan nasional di Indonesia dalam kurun waktu 2004-2009 telah mempertimbangkan kesepakatan-kesepakatan internasional seperti pendidikan untuk semua (Education For All), Konvensi Hak Anak (Convention on The Right of Child) dan Millenium Development Goals (MDGs) serta World Summit on Sustainable Development yang secara jelas menekankan pentingnya pendidikan sebagai salah satu cara untuk penanggulangan kemiskinan, peningkatan keadilan dan kesejahteraan gender, pemahaman nilai-nilai budaya dan multikulturalisme serta peningkatan keadilan sosial(Burhanudin, 2009).
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjamin hak atas “pendidikan dasar” bagi warga negara Indonesia yang berusia 7-15 tahun. Salah satu upaya untuk meningkatkan taraf pendidikan penduduk Indonesia dengan menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. sebagaimana diatur secara tegas dalam pasal 31 ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Ayat (2) menegaskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ayat (3) menetapkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Namun, kenyataannya angka putus sekolah di jenjang pendidikan dasar hingga saat ini masih tinggi. Angka putus sekolah seluruh jenjang pendidikan di Indonesia empat tahun terakhir masih di atas satu juta siswa per tahun. Sebagaimana yang disampaikan oleh Muhammad Zuhdan seorang pengamat pendidikan, yang dilansir suaramerdeka.com, 09/03/2013, mengatakan bahwa tahun 2010 tercatat terdapat 1,3 juta anak usia 7 – 15 tahun di Indonesia terancam putus sekolah.
Dari jumlah itu, sebagian besar adalah mereka yang masih duduk di jenjang pendidikan dasar (SD-SMP). Angka putus sekolah terutama akibat persoalan ekonomi. Untuk melakukan penuntasan wajib belajar 9 tahun diperlukan pemahaman tentang penyebab dari anak putus sekolah itu sendiri agar dapat dilakukan 2 pencegahan dan penanggulangan yang tepat dan akurat(Aristin, 2010). Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka putus sekolah, seperti pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Akan tetapi upaya tersebut masih saja kurang atau belum mampu menurunkan angka putus sekolah di Indonesia.
Salah satu contoh yang terjadi adalah kepada salah seorang anak yang bernama Indra. Anak yang berusia 10 tahun tersebut merupakan siswa yang putus sekolah. Ia mengatakan bahwa pada kelas 2 SD dia tidak melanjutkan sekolah lagi. Hal ini dikarenakan orang tuanya yang tidak mempunyai biaya untuk sekolah. Meskipun, dia bersekolah di sekolah negeri namun itu bukan jaminan bahwa dia akan akan bisa menuntuskan pendidikannya. 
“saya sekolah di SD Rawamangun ka, tapi cuman sampe kelas 2. Solanya, bapak gak bisa kasih jajan sama beli buku. Kata bapak suruh berhenti aja sekolahnya” ucapanya kepada penulis. 
Orang tua yang hanya bekerja sebagai pengumpul barang bekas (pemulung) menjadikan Indra tidak mempunyai biaya untuk membeli perlengkapan sekolah lainnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kebutuhan sekolah tidak hanya biaya sekolah yang gratis namun membutuhkan perlengkapan pendukung lainnya.
Di Jakarta sendiri terdapat program Kartu Jakarta Pintar (KJP), program untuk membantu siswa dari warga DKI Jakarta yang kurang mampu untuk membiayai kebutuhan sekolah. Indra merupakan salah satu dari sekian siswa di Jakarta yang tidak beruntung yang tidak mendapatkan KJP. 
       “saya gak dapet KJP ka. Kata mamah juga saya emang gak bisa dapet KJP” Itulah jawaban yang disampaikan kepada penulis ketika ditanyai alasan ia tidak mendapatkan KJP.
 Adapun bentuk-bentuk penanggulangan masalah anak putus sekolah yang penulis tawarkan adalah sebagai berikut :
a)         Kejar Paket
Terkait dengan persoalan putus sekolah, pihak pemerintah melalui lembaga-lembaga yang relevan dengan masalah ini memberikan program-program bagi anak putus sekolah. Diantaranya adalah menyediakan pendidikan alternatif yang dinamakan pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan ditujukan untuk menuntaskan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun serta memperluas akses pendidikan menengah yang menekankan pada keterampilan fungsional dan kepribadian profesional. Pendidikan kesetaraan menjadi salah satu program pendidikan pada jalur nonformal seperti kelompok belajar Paket A bagi yang tidak tamat SD, Paket B bagi yang tidak tamat SLTP dan paket C bagi yang tidak tamat SLTA.
Program Kejar Paket diselenggarakan untuk memberikan kesempatan bagi anak atau masyarakat putus sekolah agar dapat menyetarakan pendidikannya dan membekali dirinya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan. Program Kejar Paket atau pendidikan kesetaraan ini bisa diselenggarakan oleh semua satuan pendidikan non formal. Seperti Lembaga Pelatihan, Kursus, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Majelis Taklim dan lain-lain.
b)        Sekolah Terbuka
Sekolah Terbuka merupakan sekolah formal yang yang berinduk pada Sekolah reguler terdekat baik negeri maupun swasta yang memenuhi syarat dengan bentuk pendidikan terbuka dan pendidikan jarak jauh. Pendidikan ini diselenggarakan dengan konsep proses pembelajaran tidak terikat tempat dan waktu.
Sekolah Terbuka merupakan salah satu subsistem pendidikan jalur sekolah yang menggunakan prinsip jalur mandiri,  yaitu belajar dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. 
c)         Optimalisasi Dana BOS dan BSM
Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional menyalurkan dana operasional pendidikan melalui mekanisme BOS baik untuk sekolah negeri maupun swasta. BOS (Biaya Opersional Sekolah) merupakan dana operasional dalam rangka mendukung proses pembelajaran sekolah dalam opersionalnya untuk menciptakan sarana maupun prasarana belajar dari peserta didik. Dalam orientasi yang sama, melalui BOS terdapat BSM (Bantuan Siswa Miskin) yang memiliki sasaran pada siswa miskin untuk membantu siswa yang memiliki kendala dari segi finansial atau berasal dari keluarga yang tidak mampu dari segi ekonomi.
 

Jumat, 10 Juni 2016

Erlangga English Speech Contest 2013

23.59

       ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
       The honorable all the adjudicators and all my friends. Good morning?
My name is Purwo Besari and I come from 14 VHS Jakarta. Before I start to deliver my speech, I would like to thank to the almighty God, who has given me an opportunity to be here, in Erlangga English Speech Contest. Today, I would like to deliver my speech about,

 "THE SIMPLE WAYS YOUTH CAN DO TO SAVE THE NATURE"

       Ladies and Gentlemen, I wanna ask you, what do you think about condition of rivers in Jakarta? I'm judjing a lot of you will say "dirty, stinky, disgusting and every bad thing" well, It  means that our nature has started harmful.
     Therefore, we, student as young generation  should take an action to save the nature. Because, Actually, to save the nature, we dont have to start from big things, but we can start it from small  and simple things. such as,
        First, Walk to go to school or taking bike to school. Dont ever feel shy to walk or taking bike to school, because I walk to go to school  almost everyday and I also go to school by public transportation, like mikrolet. it becauses it has short distance from my home. And for you, who have long distance from your school. you can take public transportation, like mikrolet, busway and so on.
       Second, start to use eco-products. but firstly, what eco-product is? Eco-product is every product which gives harmless for the earth, and it can be used more than one time. Like, paper bag and drinking-bottle.
        Third,  "one man, one tree" Have you ever heard that slogan? yes, that's one of the slogans to celebrate world environment day. And  the meaning  is everybody has to plant one tree. and also it doesn't mean, You have to plant the tree in the forest/hill, but, you may plant the tree in garden/yard or if you don't have garden/yard, you may plant the tree in a pot. I know planting the tree may not to be easy, but start to plant it. if  you want to have and feel clear air in the earth.
       Fourth, Decrease of using electricity. for the example, you should turn off the lamp in the afternoon, because you can use sun-light as your lighting source. And you can open ventilations/windows for reconditing your home or your school air. so, you don't have to use Air Conditioner long day.
        And for simpler thing is,drecrease of playing cellphone. Yeah cellphone you should not to play your cellphone everytime. Because, It will make your cellphone's battery becomes empty quickly. so, you have to charge it, more than one time in a day. And the impacts is, there are so much electricity being used at the same time. It’s caused not only you which charges your cellphone but a lot of people.
       Next, efficient of using water. Ladies and gentlemen, I believe that a drop of water in the world is very valuable for our life. so, we have to start to save the water from now.
       The last, It's the simplest but the most important. Don't throw the trash everywhere you want. You should put the trash to the its place. and you  know that not all kind of trashes are able to be composed by the earth. Like, anorganic trashes. And for the most one is plastic. The smallest impact is, there is no good view for us, because in every place we are, we can see the trash, in the streets, park, school or may be in  our home. and the bigest impact is, trash can harm  soil nutrient, and then, a lot of trees  are not able to grow up well. Of course, if there are a few tree in the earth,we will be living painfully , Why? Because we will be breathless. and another impact is, Jakarta  still flooding till now.  It's caused by there are so much trashes in the rivers and drainages. therefore,  stop throwing away the trash everywhere, especially to the rivers. if you want there is no flood again in Jakarta.
        And the last question, how can we start to save the nature? the answer is so simple, LOVE YOUR ENVIRONMENT FROM NOW.
         okay, those are my speech, I wish it will be useful. Thank for your attention.  Good morning.

         wassalamualaikum wr.wb.

Selasa, 13 Oktober 2015

Proses Kreatif Saya

17.31
Proses kreatif membutuhkan suatu daya cipta yang luar biasa. Hal ini didasari pada suatu hal mengenai apa itu kreatif. Menurut Kamus Bebas Bahasa Indonesia (KBBI), kreatif adalah memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; (2 )bersifat (mengandung) daya cipta[1]. Tidak hanya daya cipta dalam menghasilkan suatu barang. Melainkan, daya cipta akan suatu bidang. Contohnya, dalam bidang public speaking. Jika ada orang yang mempunyai jiwa kreatif tentu orang tersebut akan memberikan suatu cara baru dalam melakukan public speaking.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah apakah pengertian dari public speaking? Istilah public speaking terdiri dari dua kata: public dan speaking. Public artinya orang banyak, masyarakat umum, dan rakyat.  Sedangkan, speaking berarti berbicara. Sehingga, Secara harfiah public speaking dapat diartikan sebagai  berbicara di khalayak umum. Menurut American Heritage Dictionary, public speaking dimaknai sebagai aksi, seni atau proses menyampaikan pembicaraan secara efektif di depan audiens ( the act, art or process of making effective speeches before an audiences)[2].
Berdasarkan pengalaman yang telah saya rasakan ada berbagai macam masalah yang timbul dalam melakukan public speaking. Masalah terbesar yang paling berpengaruh untuk saya adalah demam panggung. Hal paling krusial yang dapat menghancurkan segala persiapan matang yang telah direncanakan. Demam panggung menebabkan semua materi yang akan disampaikan menjadi “menguap” atau bisa dikatakan hilang dari pikiran public speaker secara mendadak. Hal ini tentu wajar karena pikiran seseorang saat itu sedang mengalami kekacauan.
Selain demam panggung, penguasaan materi merupakan salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan. Karena, jika seseorang ingin menyampaikan suatu materi namun belum menguasai materi tersebut, maka akan mengakibatkan pesan yang ingin disampaikan menjadi “miss understanding” atau  salah penafsiran bahkan tidak sampai. Hal ini bisa terjadi karena dua sebab. Pertama, karena pemateri yang masih pemula sehingga membutuhkan waktu penguasaan materi yang cukup lama. Kedua, pemateri tidak mengetahui latar belakang materi yang disampaikan.
Untuk orang yang kreatif dalam mengatasi demam panggung merupakan hal yang mudah. Selain dapat mensugesti diri sendiri untuk tidak demam panggung, orang-orang kreatif ini sering melakukan berbagai macam cara-cara unik dalam mengatasi hal ini. Diantaranya




[1]http://kbbi.web.id/kreatif, diakses pada 1 Oktober 2015 (06.30 WIB)

Rabu, 16 September 2015

Rencana dan Misi Hidup di Asrama Sunan Giri

07.05

     Ikhwal berdirinya Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI) pada tahun 1952 diprakarsai oleh Bapak Muhammad Natsir Perdana Meteri Republik Indonesia, diilhami oleh pemikiran bagaimana agar Mahasiswa Islam dan Pelajar Islam dapat berkumpul untuk belajar sambil berjuang. Ide brilian tersebut mendapat sambutan dari tokoh-tokoh yang perduli dengan pergerakan Islam seperti; Prawoto Mangkusasmito, Wakil Perdana Menteri Kabinet Wilopo-Prawoto, Meester Sindian Djajadiningrat, Kepala Jawatan Pajak Bumi, keduanya selanjutnya menjadi dua dari delapan orang pendiri Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI). Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI) mulai melakukan kegiatannya sejak tanggal 4 Mei tahun 1952 dan didirikan dihadapan Notaris Raden Kadiman di Jakarta pada hari Senin tanggal 26 Mei tahun 1952.
     Salah seorang pendiri YAPI yaitu Prawoto Mangkusasmito (Mantan Wakil Perdana Menteri RI) menyimpan keinginnan mempertemukan pelajar santri dan pelajar umum. Agar mereka berinteraksi supaya mengusai ilmu umum dan agama. Yaitu menciptakan keterpaduan antara ilmu pengetahuan yang bersumber dari barat dengan ilmu agama, yang memiliki akhlak dan tauhid yang kuat.
Munculnya ide menjadikan asrama sebagai tempat pengkaderan pelajar dan mahasisiwa Islam. Sejak itu, penghuni asrama senantiasa memperoleh pembekalan mental. Mereka rajin melakukan kegiatan di dalam asrama. Antara lain diskusi, pengajian dan peringatan hari besar islam. semua itu bertujuan untuk melakukan pembinaan bagi para penghuni disana.
     Asrama Sunan Giri merupakan asrama yang saya huni. Saya meyakini dengan saya bisa tinggal di asrama ini, dapat memberikan banyak manfaat. Salah satu hal yang saya yakini adalah saya harus menjadi warga asrama yang berprestasi. Karena saya tidak akan tinggal di asrama untuk waktu yang singkat. Saya berharap bisa meningkatkan softskill saya. Sebagaimana yang diketahui bahwa di asrama sunan giri, mempunyai berbagai kegiatan dan acara yang dapat meningkatkan softskill setiap warganya. Di asrama sunan giri setiap penghuni / warga disana dilatih untuk dapat bertanggung jawab. Hal ini bertujuan untuk dapat meningkatkan rasa tanggung jawab warganya. Namun, tidak hanya softskill yang ditingkatakan melainkan hardskill juga. Contohnya, di Asrama sunan giri ada program English day yaitu hari dimana setiap warga asrama diwajibkan menggunakan bahasa inggris dalam berkomunikasi. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan para warga asrama untuk mampu meningkatkan kemampuan bahasa inggris.
     Namun, sebagai mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mampu membangun diri pribadi menjadi lebih baik. melainkan, dituntut untuk mampu membangun lingkungannya. Saya sebagai warga percobaan asrama sunan giri berkeinginan untuk dapat meningkatkan kebersihkan lingkungan. Karena, dengan kondisi lingkungan yang bersih dapat menidentifikasikan kesehatan lingkungannya. Sehingga, dapat meningkatkan mutu dari sumber daya manusia yang menempatinya. Asrama sunan giri mempunyai kondisi lingkungan yang cukup baik. Namun, saya beranggapan perlu untuk ditingkatkan. Jika saya bisa menjadi pengurus ASG, saya akan menginstruksikan bagi setiap warga asrama untuk mempunyai jadwal membersihkan ruang TV secara berkala dan bergantian. Hal ini dapat meningkatkan kenyamanan warga asrama.
     Talah saya sebutkan diatas bahwa di ASG ada English Day. Jika saya bisa menjadi pengurus ASG, saya akan merencakan untuk dapat mengadakan Arabic Day. Sehingga, warga asrama bisa menguasai dua bahasa penting. Disamping menguasai bahas inggris. Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari pengajar bahasa Arab. Tidak sulit untuk menemukan pengajar bagi warga ASG. Karena, di ASG sendiri ada beberapa warganya yang merupakan mahasiswa sastra arab UNJ. Setelah dilakukan pengajaran, setiap warga diwajibkan untuk melakukan praktiknya.
    Tidak hanya program untuk mampu berkomunikasi dalam bahasa inggris yang saya ingin tekankan. Namun, kemampuan untuk dapat berdebat dalam bahasa inggris saya ingin kembangkan di Asrama. Karena, saya meyakini bahwa seseorang yang dapat melakukan debat dalam bahasa inggris pasti mempunyai kemampuan bahasa inggris yang luar biasa. Untuk dapat mengadakan kegiatan tersebut, setiap satu kali dalam sebulan akan diadakan lomba debat bahasa inggris bagi setiap warga asrama.
      Mengembangkan bidang kesenian di Asrama Sunan Giri menjadi hal yang saya ingin lakukan. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan kemampuan otak kanan para warga asrama. Sehingga, para warga dapat memiliki kemampuan dalam berbagai bidang. Salah cara yang saya akan terapkan adalah dengan membentuk unit kesenian asrama. Di unit tersebut dibagi menjadi cabang-cabang seni yang banyak diminati warga. Instruktur atau pengajar yang merupakan alumni asrama (ahli dibidang seni) akab diundang untuk memberikan pelatihan-pelatihan / sharing ilmu di ASG.
     Itulag beberapa rencana saya jika menjadi pengurus atau warga tetap di ASG. Saya mempunyai tujuan untuk dapat meningkatkan kualitas SDM di asrama. Saya meyakini dengan SDM yang berkualitas dan mempunyai daya saing akan memberikan sedikit manfaat bagi lingkungan dan diri pribadi tersebut. Saya Purwo Besari, mahasiswa manajemen pendidikan-UNJ 2015 berikrar akan menjadi alumni asrama mahasiswa islam sunan giri 2019. Hidup mahasiswa...!!!


Jumat, 10 Oktober 2014

PKL di Kantor Pajak

21.13
   PKL itu Kerja Ikhlas


   PKL, apa yang pertama kali terpikir oleh anda saat mendengar kata tersebut? magang? melakukan praktik kerja secara langsung atau apa? Intinya suatu hal yang behubungan dengan bekerja. Tetapi, apapun yang anda pikirkan mengenai kata tersebut mungkin akan sama dengan apa yang saya pikirkan. Tunggu dulu! ini berarti.......??? Ya benar, ini berarti saya sudah pernah PKL. 100 untuk anda yang menjawab bahwa saya pernah PKL, tapi untuk anda yang tidak berpikir seperti itu, jangan sedih, masih ada pertanyaan-pertanyaan selanjutnya di postingan lain.
       Baiklah kembali lagi kepada pembahasan saya sebelumnya (maaf basa basinya kurang lucu). Saat pertama kali mendengar kata itu saya sangat antusias untuk melaksanakannya. Itu dikarenakan saya bisa merasakan banyak pengalaman bekerja di lapanagan (harapan selama PKL). Ya, intinya saya bisa menerapkan semua ilmu yang telah saya pelajari di sekolah dan saya ingin menguji sejauh mana saya telah memahami itu semua? Tetapi, itu semua berbanding terbalik dengan harapan-harapan saya selama ini, sungguh mengenaskan.  Ini bukan berarti saya meyalahkan adanya PKL tapi, karena saya kurang cermat dalam memilih tempat untuk PKL. Keluh kesah itu muncul saat saya sedang menjalani PKL di salah satu kantor pemerintahan, lebih tepatnya di Kantor Pajak. Untuk mempersingkat waktu saya akan, ceritakan mengenai kegiatan-kegiatan saya selama PKL.
         Tugas Pokok saya hanya menulis surat masuk. Ini berarti saya bagian Administrasinya, padahal jurusan saya akuntansi. Tetapi, apa boleh dikata nasi telah menjadi bubur. Mau tidak mau saya harus terus melaksanakan kegiatan tersebut. Tugas saya selain menjadi petugas administrasi disalah satu Waskon (Wilayah Konsultasi) di KPP Senen Jakarta, pusat pun menjadi "tukang fotocopy" dadakan disana. Apakah kalian mengerti maksud dari "tukan fotocopy" dadakan, secara gampang "tukang fotocopy" dadakan saya artikan sebagai salah satu profesi saya di KPP Senen. Hal ini dikarenakan seringnya saya mendapatkan tugas untuk memfotocopy berkas-berkas yang diberikan oleh para AR (Account Representative) disana.
       Oh ya, saya sampai lupa. KPP merupakan singkatan dari Kantor Pelayan Pajak. Jadi, tugas dari salah satu kantor pemerintahan tersebut adalah untuk melayani berbagai permasalahan yang berhubungan dengan pajak yang ada di Indonesia. KPP berada di dalam naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
KPP Senen berlokasi di...



*to be countinued guys....