Senin, 18 Maret 2013

Perpusnas

    
  "sumpah ini panas banget, mana enggak ada pohon penuduh disini. terus banyak asep kenalpot lagi. kapan ya Jakarta gak panas lagi?" 
           komentar gue dalam hati ketika lewat di trotoar jalan di Jakarta.
    
         Untuk tempat pastinya si di dekat tempat gue tinggal tapi hampir disemua jalan di Jakarta, menurut gue panas. maklum efek rumah kaca. bener kan? tapi ingat hampir disemua berarti tidak semua panas.
          oh ya,tahu gak kenapa gue siang-siang jalan di trotoar? sebenernya gue lagi mau pergi ke Perpusnas (tahu gak Perpusnas itu apa?). Oke gue jelasin, Perpusnas itu kepanjangan dari Perpustakaan Nasional tentu aja di Indonesia.
            Dari dulu tuh gue emang pengen banget pergi ke Perpustakaan sob, apalagi yang kaya di luar Negeri. ini karena setiap gue selesai nonton film luar negeri yang ada adegan di Perpustakaannya. 
        
              "kok kayanya enak ya, kalo baca buku di tempat kaya gitu!" 
       
               Hening, bersih, dan yang pasti banyak buku untuk dibaca, intinya kondusif. 
tapi itu kembali lagi pada pola pikir masing-masing, karena gue yakin kalau pemikiran gue tentang suasana perpus gak akan sama dengan kalian, iya kan?.
             untuk alasan lainnya, kenapa gue kepengen banget pergi ke Perpustakaan adalah.....
emm, kasih tau gak ya? 
             yaudah gue kasih tau deh, soalnya kalo gue gak kasih tau,pasti postingan ini gak dibaca. wkwkw
            lanjut lagi ya gan, tadi sampai mana ya, sedikit lupa...? oh ya, alasan lain kenapa gue pengen banget pergi ke Perpustakaan. itu karena gue pengen ngerasain belajar di ruangan yang gede (selain di Sekolah).
-->
          Para pembaca yang budiman (insyaAllah) tahukan kalian kalau perjuangan gue untuk menjadi anggota perpusnas, itu susah banget. Karena gak cukup hanya sebulan (untuk gue) supaya bisa jadi anggota. Butuh kurang lebih 8 bulan (kira-kira).
         Pasti kalian semua bilang lama aja, masa ? Kok lama banget, berlebihan tuh, dll. Gue hanya ingin menegaskan kalau itu benar adanya.
        Kronologisnya seperti ini. Perpusnas ini sudah gue ketahui semenjak masih SMP kelas 3 (sekarang SMK kelas 1) ketika mau jemput saudara gue pulang sekolah (masih SD) di SDN Kenari Salemba, itu loh yang sekolahnya berentet dari SMAN 68, SMPN 216, baru deh yang terakhir SDN Kenari, di daerah Salemba. Banyak yang bilang itu adalah kompleks elite ( i don't care but it's true)
      ceritanya gue udah mau pulang ni sama saudara gue, nah lewatnya itu maunya ngelewatin perempatan matraman, supaya cepet. Ttidak berapa lama kami jalan, gue ngelihat gedung dengan tulisan di dindingnya “ Perpustakaan Nasional RI”

      “waw, perpustakaan”

      Hanya kata itu yang gue sempet ucapkan dalam hati ketika pertama kali melihat perpustakaan. Kalau gue lebay udah sujud syukur kali. Haha...*boleh
      well, dari situlah mulai tercipta perasaan penasaran ingin pergi kesana. Beberapa hari kemudian karena gue penasaran abis, gue putuskan untuk pergi kesana. walaupun gue yakin untuk bisa masuk kesana (baca, pinjam buku dll) harus menjadi anggotanya terlebih dahulu.
       Singkat cerita gue sudah sampai didepan gerbang utama Perpusnas, tanpa pikir panjang gue langsung masuk ke pintu gedungnya pastinya tanpa  tanya keamanannya terlebih dari.
       ketika sore gue datangnya, sekitar jam 5, yang gue gak habis pikir adalah gue datang ke perpusnas sore-sore dan disitu tuh sepi tanpa ada orang terkecuali pihak keamanannya dan gue.

         "gak peduli akh, mungkin mereka ada di dalam gedung jadi gak kelihatan sama gue"

        Dan yang parahnya lagi tidak terpikir oleh gue kalau sekarang mungkin mereka sudah pada pulang. maklum masih polos. "what? POLOS?" bercanda.
       Karena sudah terlanjur masuk area Perpusnas, dan tentu saja gue akan penasaran kalau gue gak masuk. kebetualan ketika gue sudah sampai didepan gedung, gue langsung menemukan sebuah pintu. Yang gak gue tanya dulu "itu pintu untuk kemana?" Mau tanya kemana, disekitar situ hanya ada gue, keamanannya di dekat pintu gerbang, malas gue kesana.
 
     Gue langsung masuk pintu itu dan yang pertama kali ada di benak gue adalah
     "loh, kenapa ruangan ini kecil banget, yang ada cuman lift?"
   
        Ruangan itu kira-kira 3x5 meter, dan liftnya tepat sekali berada di depan pintu masuknya. jadi yang pertama kita akan lihat adalah lift. Dekorasi ruangannya menurut gue sama kaya tempat resepsionis pada umumnya (yang belum pernah masuk kantor pasti susah membayangkannnya, gak serius ya).
         Karena yang terlihat di depan penglihatan gue hanya lift langsung gue masuk lift itu dan meluncur  naik walaupun gue gak tahu mau kelantai mana.
        Maaf ya, habisnya penasaran banget. Tahukan kalian bagaimana perasaan "Penasaran" seorang anak muda.
      Gue sudah  masuk ke dalam gedung itu dan di dalam tahukah kalian apa yang terjadi? Yang terjadi adalah gue melihat-lihat kondisi ruangan itu. Kondisi di ruangan itu menurut gue gelap,sepi dan dingin. Mungkin ini karena efek AC.
        Suasana yang sepi tersebut membuat gue semakin penasaran dan sedikit frustasi, mengenai tutupnya perpusnas. Gue gak mau nyerah gitu aja, mentang-mentang sepi kemudian gue pulang gitu aja? Gak akan (keras kepala banget!). Keliling sana, keliling sini dan tetap aja tidak ada orang. Kemanakah orang-orang ini? atau jangan-jangan ini ruangan angker yang tidak mereka gunakan lagi? (parno)
      Ini diakibatkan oleh gue yang tidak menemukan satu orang pun. hehehe...tapi si itu kurang tepat. Yang         tepat  adalah karena gue terlalu sering lihat film horor jadi gue tersugesti. Kalau begitu gue termasuk korban film horor?. Bodo amat ! Karena gue merupakan penggemar film horor.
     Tadi gue cerita sampai adegan dimana gue tidak menemukan orang satu pun. Setelah gue mundar-mandir , ternyata disekitar ruangan itu ada tangga, mungkin tangga darurat. Tapi gak tau juga karena disitu tidak ada notice-nya. Dari pada di ruangan itu seperti orang bloon,mundar-mandir gak jelas. Lebih baik menuruni tangga ke lantai di bawahnya.
     Hasilnya sama saja, tidak ada orang. Bad Mood-lah yang datang karena hasilnya nihil, akhirnya gue putuskan untuk pulang karena sudah sore juga sekitar setengah enam. Untuk ke lantai dasar gue menggunakan tangga. Karena hanya satu lantai di bawah lantai gue berada.
      Setelah keluar dari gedung Perpusnas itu, gue melihat seseorang di belakang gue yang gayannya seperti anak kulihaan. weew kulihaan. Gue telusuri dari mana orang ini keluar dan akhirnya gue baru tahu kalau dia baru saja keluar dari gedung perpusnas lobby utama. Gue langsung shock  setelah mengetahui itu.
      Kenapa baru tahu sekarang gue,kalau lobby utamanya disana.   " maaf bu, saya boleh baca disini gak?"
          "boleh, tapi sekarang sudah tutup dek. kalau mau besok datang lagi tapi  pagi ! "
         "owh, begitu. kalau persyaratan untuk jadi anggotanya apa saja? " karena kepengen banget jadi anggota gue langsung nanya itu.
           " minimal kamu SMA, dan kalau kesini tidak boleh memakai celana pendek harus celana panjang yang sopan ! "  apa SMA?
              Gue kan baru SMP kelas 3 ! berarti masih lama untuk bisa menjadi anggota disini, butuh beberapa bulan lagi.  Langsung bad mood gue. maaf ya kalau gue lupa memberi tahu bahwa gue ke Perpusnas itu menggunakan celana basket yang panjangnya tidak melebihi dibawah dengkul. (gue kira boleh).
            "maaf ya bu, saya tidak tahu. kalau masih SMP kelas 3 bagaimana ? " gue nanya dengan penuh harapan, semoga ada keringanan.
            " kalau masih SMP di Perpustakaan kota Jakarta Pusat, di dekata monas . disana bukunya bisa di pinjam untuk di bawa pulang ke rumah. kalau disini tidak bisa di bawa pulang hanya bisa di fotocopy saja"
            " jadi benar- benar tidak bisa disini? "
            " maaf dek tapi memang tidak bisa "
            "terima kasih ya "
           Setelah mendengar penjelasan dari petugas tersebut gue langsung pulang karena gak ada yang bisa gue lakukan lagi disana  semua informasi yang dibutuhkan sudah didapat. Berarti sekarang gue hanya harus memikirkan bagaimana gue bisa menjadi anggota perpus, dimana aja deh Perpustakaannya asalkan jangan di sekolah tentu saja karena gue pasti sudah termasuk anggota Perpustakaan sekolah.
            Dengan berat hati gue pulang dari perpusnas. Pada waktu itu gue pulang sudah sore sekitar  jam setengah enam ditambah lagi langitnya mendung jadi semakin gelap aja.
           Syukurnya ketika pulang masih belum hujan walaupun rumah bibi gue deket tapi gue gak bawa apa-apa selain Handphone. So pasti, HP gue akan kebasahan.
           karena terlalu badmood-nya, sampai gue lupa jalan pulang ke rumah, tapi itu gak bener kok cuman berguarau. Dari berbagai kejadian apes tadi gue bisa menyimpulkan berbagai nilai positif yang harus di pertahankan. Tahu gak apa saja nilai positifnya?
          Yang pertama pasti, "Jangan menyerah " kalau gue gampang menyerah mungkin  gue gak akan mendapat suatu informasi kecil (walau kecil gak apa-apa deh), kalau gue gampang menyerah mungkin gue akan langsung pulang dan tunggu aja besok, besoknya, besoknya lagi, dan besoknya lagi. Itu adalah salah satu keburukan manusia yaitu menunda sesuatu yang dapat kita lakukan saat itu juga tapi kita tunda sampai entah kapan, tapi itu manusiawi lah.
            Kedua adalah  " Yakin kalau yang kita lakukan itu baik pasti akan mendapatkan hasil yang baik juga"  buktinya gue bisa dapat hasil yang gue mau kan?!, walaupun gak maksimal si. tapi kita harus mensyukurinya, sekecil apapun nikmat itu.
             Ketiga adalah "apa yang kita harapkan gak akan sama persis dengan apa yang kita dapat" mungkin kalau kalimat ini gue ambil dari sebuah kata mutiara yang menyebutkan bahwa " manusia yang merencanakan dan Tuhan yang menentukan" karena gue percaya bahwa apa yang Tuhan tentukan pastinya yang ....


         




                                     untuk lanjutan ceritanya kita lanjut lain kali sobat.... (18/04/2013)
                                       see you again. :>